|
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Manusia adalah mahluk
sosial yang perlu berinteraksi butuh berkomunikasi dengan manusia lain.
Interaksi semakin penting pada saat
manusia ingin menampilkan eksistensi diri agar keberadaan dirinya diantara
manusia lainnya. Agar interaksi dapat berlangsung interaktif, tentunya
membutuhkan alat, sarana atau media dan yang paling utama dibutuhkan adalah
bahasa.
Manusia mampu berbahasa
namun harus belajar bahasa. Semakin sering penggunaan bahasa tersebut, maka
akan terus menerus berkesinambungan dapat menjadikan terampil bahasa, menyimak,
berbicara, membaca dan menulis.
Bahasa memiliki peran
sentral dalam perkembangan intelektual, sosial dan emosional peserta didik dan
merupakan penunjang keberhasilan dalam mempelajari semua bidang studi.
Pembelajaran diharapkan membantu peserta didik mengenal dirinya, budayanya dan
budaya orang lain, mengemukakan gagasan dan perasaan, berpartisipasi dalam
masyarakat yang menggunakan bahasa tersebut, dan menemukan serta menggunakan
kemampuan analisis dan imajinatif yang ada dalam dirinya antara bahasa-bahasa
lain didunia informatika.
Pembelajaran adalah
suatu proses kegiatan yang ditata dan diatur sedemikian rupa dengan didasarkan
pada berbagai aspek. Baik itu aspek secara konsep hakikat pembelajaran ataupun
ketentuan-ketentuan yuridis formal yang mengatur pelaksanaan pendidikan pada
umumnya dan pembelajaran secara lebih
khusus.
Sebagai seorang guru
atau calon guru, tentu sudah banyak membaca berbagai konsep atau
pengertian pembelajaran. Prinsip pembelajaran
merupakan panduan dalam melaksanakan kegiatan belajar.
Pembelajaran bahasa Indonesia diarahkan untuk meningkatkan kemampuan
peserta didik untuk berkomunikasi dalam bahasa Indonesia dengan baik dan benar,
baik secara lisan maupun tertulis serta menumbuhkan apresiasi terhadap hasil
kesastraan Indonesia .
Pembelajaran bahasa Indonesia merupakan kualifikasi kemampuan
minimal peserta didik yang menggambarkan penguasaan pengetahuan, keterampilan
berbahasa dan sikap positif terhadap bahas dan sastra Indonesia . Dan
pembelajaran bahasa Indonesia ini merupakan dasar bagi peserta didik untuk
memahami dan merespon situasi lokal, regional, nasional dan global.
Pembelajaran bahasa Indonesia di
sekolah dasar dilaksanakan secara integratif (terpadu). Bentuk keterpaduan
tersebut dapat dapat dilakukan secara intra bidang atau antar bidang studi.
Bentuk keterpaduan ini juga dapat dilakukan melalui pemanduan konsep dalam mata
pelajaran bahasa Indonesia .
Semua kegiatan ini diintegrasikan oleh tema-tema yang bermakna, yang ditentukan
bersama-sama oleh guru dan siswa.
Pembelajaran bahasa Indonesia
secara terpadu sepatutnya dilaksanakan di SD sesuai dengan cara anak memandang
dan menghayati dunianya. Oleh karena itu, pembelajaran Indonesia ini
diharapkan siswa dapat memahami rasional serta konsep-konsep yang terkait
dengan pembelajaran bahasa Indonesia secara terpadu.
Maka prinsip-prinsip
dalam pembelajaran bahasa Indonesia ini diharapkan agar peserta didik dapat
berkomunikasi secara efektif dan efisien sesuai dengan etika yang berlaku, baik
lisan maupun tulisan, menghargai dan bangga menggunakan bahasa Indonesia
sebagai bahasa persatuan dan bahasa Negara, memahami bahasa Indonesia dan
menggunakannya dengan tepat dan kreatif untuk berbagai tujuan, dapat
menggunakan bahasa Indonesia untuk meningkatkan kemampuan intelektual serta
kematangan emosional dan sosial,
menikmati dan memanpaatkan karya sastra untuk memperluas wawasan, memperhalus
budi pekerti, serta meningkatkan pengetahuan dan kemampuan berbahsa dan menghargai
juga membanggakan sastra Indonesia sebagai kazanah budaya dan intelektual
manusia Indonesia.
Pelaksanaan proses
pendidikan di Indonesia
didasarkan pada landasan formal berupa Undang-Undang Republik Indonesia No 20
tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.
Berdasarkan lasadasan tersebut maka pelaksanaan pengajaran didasarkan pada
kurikulum yang telah ditetapkan. Dalam UUD No 20 tentang Sistem Pendidikan
Nasional dikemukakan bahwa Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk
mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara
aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memilki kekuatan spiritual keagamaan,
pengendalian diri, kepribadian kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan
yang diperlakukan dirinya, masyarakat, bangsa dan Negara.
Budaya belajar inilah
yang hendaknya merupakan bagian dari peserta didik atau lulusan lembaga
pendidik sehingga mereka mampu belajar untuk mengetahui, belajar untuk belajar,
belajar untuk mengerjakan sesuatu, belajar untuk memecahkan masalah, belajar
untuk hidup bersama dan belajar untuk kemajuan kehidupan.
Untuk bisa melaksanakan
pembelajaran bahasa indonesia guru perlu memahami prinsip-prinsip dan landasan
pembelajaran bahasa indonesia untuk itu makalah ini diberi judul “ Prinsip-Prinsip
Pembelajaran Bahasa Indonesia di Sekolah Dasar”.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian
latar belakang masalah, maka penulis membuat perumusan masalah sebagai berikut
:
1. Apa
hakikat dari Pembelajaran Bahasa Indonesia ?
2. Bagaimana
Prinsip-prinsip pembelajaran Bahasa Indonesia ?
3. Bagaimana
dampak setelah memahami prinsip-prinsip Pembelajaran Bahasa Indonesia bagi guru
SD?
C. Prosedur Pemecahan Masalah
Masalah-masalah diatas
akan dibahas secara rinci dengan mengacu kepada studi literatur buku-buku
rujukan yang sesuai. Pembahasan masalah-masalah ini hanya bersifat teoritis
yang berdasarkan pendapat-pendapat dari para ahli yang dirujuk dari beberapa
buku sumber disertakan pula pendapat penulis yang merupakan kesimpulan dari
pendapat para ahli tersebut.
D. Sistematika Uraian
Makalah ini terdiri
dari tiga bab, diawali dengan bab pendahuluan dan diakhiri dengan bab
kesimpulan. Secara rinci adalah sebagai berikut:
Bab I merupakan
bab pendahuluan meliputi : a) latar belakang masalah, b) rumusan masalah, c)
prosedur pemecahan masalah, d) sistematika uraian.
Bab II berisikan
tentang tinjauan teoritis yang berisi tentang : a) hakikat pembelajaran bahasa
Indonesia, b) prinsip- prinsip pembelajaran bahasa Indonesia, c) dampak
memahami prinsip-prinsip pembelajaran bahasa Indonesia bagi guru SD, d) pembahasan
Bab III berisikan
kesimpulan
BAB
II
PRINSIP-PRINSIP
PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA
DI
SEKOLAH DASAR
A. Hakikat Pembelajaran Bahasa Indonesia
Belajar merupakan
kegiatan sehari-hari bagi siswa disekolah. Belajar merupakan masalah setiap
orang, maka tidak mengherankan jika belajar merupakan istilah yang asing bagi
kita.
Belajar adalah suatu
proses yang ditandai dengan adanya perubahan pada diri seseorang (Nana Sudjana, 1989:5). Perubahan sebagai
hasil dari proses belajar dapat ditunjukkan dalam berbagai bentuk seperti
berubah pengetahuan, pemahaman, sikap dan tingkah laku, keterampilan,
kecakapan, kebiasaan, serta perubahan aspek-aspek lain yang ada pada individu
yang belajar.
Peranan siswa dalam
proses belajar mengajar ini adalah suatu proses yang dialami oleh siswa
disekolah dalam mencari atau menambah pengetahuan. Belajar adalah suatu
aktivitas mental/psikis yang berlangsung dalam interaksi aktif dengan
lingkungan yang menghasilkan perubahan-perubahan dalam pengetahuan-pemahaman,
keterampilan dan nilai sikap.
Berdasarkan kajian teori diatas dapat diambil kesimpulan
bahwa belajar adalah suatu perubahan yang terjadi pada diri siswa yang sengaja
dilakukan secara sengaja di sekolah, berdasarkan kondisi belajar yang tercipta
dan adanya rangsangan-rangsangan dari tuntutan pelajaran serta adanya tuntutan
perubahan dalam hal pengetahuan.
Maka pembelajaran
adalah suatu kombinasi yang tersusun, meliputi unsur-unsur manusiawi, materil,
fasilitas, perlengkapan dan prosedur yang saling mempengaruhi untuk mencapai
tujuan pembelajaran serta mempersiapkan peserta didik menghadapi kehidupan
masyarakat sehari-hari dengan mengorganisasi lingkungan untuk menciptakan kondisi belajar bagi
peserta didik (Zaenal Aqib, 2002:41).
Unsur minimal dalam sistem
pembelajaran adalah siswa, tujuan dan prosedur. Unsur dinamis pembelajaran pada
diri guru terdiri dari motivasi membelajarkan siswa.
Proses belajar itu
adalah kompleks sekali, tetapi dapat juga di analisa dan diperinci dalam bentuk
prinsip-prinsip atau asas-asas belajar. Hal ini perlu kita miliki pedoman dan
teknik belajar yang baik diantaranya :
1. Pembelajaran
harus bertujuan dan terarah. Tujuan akan menuntutnya dalam belajar untuk
mencapai cita-citanya.
2. Pembelajaran
memerlukan bimbingan baik dari guru maupun buku pelajaran itu sendiri
3. Pembelajaran
memerlukan pemahaman atas hal-hal yang dipelajari sehingga diperoleh
pengertian-pengertian.
4. Pembelajaran
memerlukan latihan dan ulangan agar apa-apa yang telah dipelajari dapat
dikuasainya.
5. Pembelajaran
adalah suatu proses aktif dimana terjadi
saling pengaruh secara dinamis antara murid dengan lingkungannya.
6. Pembelajaran
harus disertai keinginan dan kemauan yang kuat untuk mencapai tujuan.
7. Pembelajaran
dikatakan berhasil apabila telah sanggup menerapkan ke dalam bidang praktek
sehari-hari.
Pada umumnya masyarakat mengetahui bahwa fungsi
bahasa adalah sebagai alat komunikasi. Bahasa merupakan sarana untuk
berkomunikasi, saling berbagi pengalaman, saling belajar dari yang lain, serta
untuk meningkatkan pengetahuan intelektual dan kesusastraan merupakan salah
satu sarana untuk menuju pemahaman tersebut. Dengan tujuan untuk mengembangkan
pengetahuan, keterampilan berbahasa dan sikap positif terhadap bahasa Indonesia
serta menghargai manusia dan nilai-nilai kemanusiaan.
Bahasa itu sendiri memiliki arti sistem lambang
bunyi yang arbiter yang dipergunakan oleh para anggota kelompok sosial untuk
bekerja sama, berkomunikasi, dan mengidentifikasi diri (Chaer, 1994:32). Dengan
kata lain bahasa itu adalah sistem lambang bunyi yang arbiter, yang
dipergunakan oleh anggota suatu masyarakat untuk bekerja sama, berinteraksi dan
mengidentifikasi diri.
Kata pembelajaran itu sendiri merupakan perkembangan
dari istilah belajar-mengajar dengan disertai perkembangan cara pandang terhadap
makna atau paradigma yang terkandung di dalamnya.
Pembelajaran bahasa Indonesia di sekolah dasar
dilaksanakan secara terpadu. Bentuk keterpaduan tersebut dapat dilakukan antar
bidang studi. Pembelajaran bahasa Indonesia secara terpadu seyogyanya
dilaksanakan sesuai dengan cara anak memandang dan menghayati dunianya.
Fungsi pembelajaran bahasa Indonesia adalah sebagai
sarana pembinaan kesatuan dan persatuan bangsa, peningkatan pengetahuan dan
keterampilan untuk meraih dan mengembangkan ilmu pengetahuan, teknologi dan
seni, sarana penyebarluasan pemakaian bahsa Indonesia yang baik untuk keperluan
menyangkut berbagai masalah, sebagai sarana pengembangan penalaran dan sbagai
sarana pemahaman beragam budaya Indonesia melalui khazanah Kesusasteraan Indonesia.
B. Prinsip- prinsip Pembelajaran
Bahasa Indonesia
Tujuan pembelajaran
pada dasarnya adalah rumusan kualifikasi kemampuan yang harus dicapai oleh
siswa setelah melakukan proses pembelajaran. Sasaran dari tujuan pembelajaran
meliputi bidang kognitif, afektif dan psikomotor. Secara khirarkis tujuan dapat
di urutkan dari mulai yang bersifat umum atau jangka panjang sampai pada
tingkat tujuan jangka panjang sampai dengan yang spesifik.
Pembelajaran merupakan
suatu sistem lingkungan belajar yang terdiri dari unsur dan tujuan, bahan
pelajaran, strategi, alat, siswa dan guru. Semua unsur atau komponen tersebut
saling berkaitan, saling mempengaruhi, dan semuanya berfungsi dengan berorientasi
kepada tujuan. Pembelajaran bahasa Indonesia
yang di tata dan di atur sedemikian rupa dengan di dasarkan pada berbagai aspek
yang menyangkut aspek konsep pembelajaran bahasa Indonesia .
Pembelajaran Bahasa
Indonesia dilaksanakan dengan mengacu pada wawasan pembelajaran yang dilandasi
prinsip Humanisme, Progresivme dan rekonstruksionisme.
1.
Prinsip Humanisme berisi wawasan sebagai berikut:
a.
Manusia secara fitrah memiliki bekal
yang sama dalam upaya memahami sesuatu. Karena guru bukan merupakan
satu-satunya sumber informasi, siswa disikapi sebagai subjek belajar yang
secara kreatif mampu menemukan pemahaman sendiri dan dalam proses belajar
mengajar guru lebih banyak bertindak sebagai model, teman pendamping,
pemotivasi dan fasilitator.
b.
Perilaku manusia dilandasi motif dan
minat tertentu. Isi pembelajaran harus memiliki kegunaan bagi siswa didik
secara aktual, dalam kegiatan belajarnya siswa harus menyadari manfaat
penguasaan isi pembelajaran bagi kehidupannya, dan isi pembelajaran harus
disesuaikan dengan tingkat perkembangan, pengalaman dan pengetahuan peserta
didik.
c.
Manusia selain memiliki kesamaan juga
memiliki kekhasan. Dengan maksud bahwa layanan pembelajaran selain bersifat
klasikal dan kelompok juga bersifat individual. Selain ada yang dapat menguasai
materi pembelajaran secara cepat juga ada yang menguasai isi pembelajaran secara
lambat dan siswa didik harus disikapi dengan subyek yang unik, baik menyangkut
proses merasa, berfikir dan karakteristik individual secara hasil bentukan
lingkungan keluarga, teman bermain maupun lingkungan kehidupan sosial
masyarakatnya.
2. Prinsip progresivme beranggapan
bahwa:
a. Penguasaan
pengetahuan dan keterampilan tidak bersifat mekanistis tetapi memerlukan daya
kreatifitas. Pemerolehan pengetahuan dan keterampilan melalui kreativitas ini
berkembang secara berkesinambungan.
b. Dalam
proses belajarnya, siswa seringkali dihadapkan pada masalah yang memerlukan
pemecahan secara baru. Dalam memecahkan masalah tersebut siswa perlu menyaring
dan menyusun ulang pengalaman dan pengetahuan yang dimilikinya secara coba-coba
atau hipotesis. Dalam hal ini terjadi cara berfikir yang terkait dengan suatu
pengetahuan dengan pengalaman atau pengetahuan lain melalui proses berpikir
untuk menghasilkan sesuatu. Terdapatnya kesalahan dalam proses memecahkan
masalah maupun pada hasil yang dibuahkan sebagai bagian dari kegiatan belajar
merupakan sesuatu yang wajar.
3. Prinsip
konstruksionisme beranggapan bahwa:
Proses belajar disikapi
sebagai kretivitas dalam menata serta menghubungkan pengalaman dan pengetahuan
hingga membentuk suatu keutuhan. Dalam tindak kreatif tersebut murid pada
dasarnya merupakan subyek pemberi makna. Kesalahan sebagai bagian dari kegiatan
belajar justru dapat membuahkan pengalaman dan pengetahuan baru. Sebab dalam
proses pembelajaran, guru sebaiknya tidak menggurui melainkan secara adaptif
berusaha memahami jalan fikiran anak didik untuk kemudian menampilkan sejumlah
kemungkinan. Karena itu, guru juga perlu belajar mengembangkan kreatifitas
sejalan dengan kekhasan subyek didik, peristiwa belajar, konteks pembelajaran
maupun terdapatnya berbagai bentuk perkembangan.
Dalam mengembangkan
materi atau bahan ajar, juga harus mempertimbangkan beberapa prinsip seperti
sahih, tingkat kepentingan, kebermanfaatan, layak dipelajari, menarik minat.
Bahan yang dipelajari siswapun harus memperhatikan ruang lingkup, tata urutan,
keberlanjutan dan keterpaduan.
Agar kegiatan belajar
terjadi secara efektif perlu diperhatikan beberapa prinsip diantaranya :
1.
Motivasi, yaitu dorongan untuk melakukan
kegiatan belajar, baik motivasi intrinsik maupun motivasi ekstrinsik. Motivasi intrinsik
dinilai lebih baik sebab berkaitan langsung dengan tujuan pembelajaran itu
sendiri.
2.
Perhatian atau pemusatan energi psikis
terhadap pelajaran erat kaitannya dengan motivasi. Untuk memusatkan perhatian
siswa terhadap pelajaran bisa didasarkan terhadap diri siswa itu sendiri dan
terhadap situasi pembelajarannya.
3.
Aktivitas belajar itu sendiri adalah
aktivitas. Bila pikiran dan perasaan siswa tidak terlibat aktif dalam situasi
pembelajaran pada hakikatnya siswa tersebut tidak belajar. Penggunaan metode dan
media yang bervariasi dapat merangsang siswa labih aktif belajar.
4.
Umpan balik didalam belajar sangat
penting, supata siswa segera mengetahui benar tidaknya pekerjaan yang ia
lakukan. Umpan balik dari guru, sebaiknya yang mampu menyadarkan siswa terhadap
kesalahan mereka dan meningkatkan pemahaman siswa akan pelajaran tersebut.
5.
Perbedaan individual adalah individu
tersendiri yang memiliki perbedaan dari yang lain. Guru hendaknya mampu
memperhatikan dan melayani siswa sesuai dengan hakikat mereka masing-masing.
Pemberian
motivasi, pemusatan perhatian, pemilihan metode dan media, pemberian umpan
balik dan memahami perbedaan individual merupakan hal yang penting untuk
memulai dalam suatu proses pembelajaran hendaknya guru memegang prinsip ini
untuk menjadi acuan agar dalam tujuan pembelajaran yang hendak dicapai, guru
dapat mengolah proses pembelajaran dengan baik sehingga peserta didik yang ada
dalam proses pembelajaran tersebut dapat merasa kebutuhannya akan ilmu yang
disajikan oleh guru. Dalam kegiatan pembelajaran terdapat prinsip-prinsip kegiatan belajar
mengajar diantaranya adalah :
1. Pembelajaran
berpusat pada anak sebagai pembangun pengetahuan
2. Keseimbangan
estetika, logika, etika dan kinestetika
3. Melakukan
sesuatu yang nyata untuk pengembangan keterampilan hidup
4. Mengembangkan
kemampuan sosial dan emosional siswa
5. Mengembangkan
keingintahuan, imajinasi dan fitrah Ber-Tuhan
6. Mengembangkan
kemampuan memecahkan masalah
7. Mengembangkan
kreatifitas siswa
8. Mengembangkan
kemampuan menggunakan ilmu, tekhnologi informasi dan komunikasi
9. Menumbuhkan
kesadaran sebagai warga negara yang baik
10. Belajar
sepanjang hayat
11. Perpaduan
kompetisi, kerjasama dan setia kawan
C. Dampak Memahami Prinsip-prinsip
Pembelajaran Bahasa Indonesia Bagi Guru SD
Dampak bagi guru jika
telah memahami prinsip-prinsip pembelajaran bahasa Indonesia adalah: a) guru
menempati kedudukan sentral dalam pelaksanaan pembelajaran bahasa Indonesia , b)
guru lebih kreatif dan inovatif dalam mengembangkan keterampilan dan
pengetahuan berbahasa. c) guru dapat lebih mengembangkan kemampuan menggunakan
ilmu, tekhnologi informasi dan komunikasi. d) guru dapat menumbuh kembangkan
kesadaran bagi warga Negara yang baik. e)guru merasa harus belajar sepanjang
hayat. f) guru dapat melakukan kompetisi, kerjasama dan solideritas dengan cara
sehat.
Langkah awal yang harus
dilakukan guru dalam melakukan perencanaan pembelajaran bahasa Indonesia di SD.
Tema ditetapkan berdasarkan tujuan dalam program pembelajaran yang ingin
dicapai. Tema yang dipilih mengarah pada upaya meningkatkan atau mengembangkan
kemampuan berbahasa siswa melalui kegiatan pembelajarannya. Selain itu guru
dapat merumuskan tujuan pembelajaran khusus. Berdasarkan tema terpilih dan
kompetensi dasar yang harus dikembangkannya, kemudian dijabarkan menjadi
beberapa tujuan pembelajaran khusus yang diharapkan dapat dicapai siswa selama
dan setelah pembelajaran berlangsung. Dan juga dapat merumuskan bahan ajar dan
langkah-langkah pembelajaran. Menetapkan bahan ajar menetapkan langkah-langkah
pembelajarannya. Bahan ajar yang dipilih adalah yang menunjang tema dan
berhubungan dengan strategi pembelajaran bahasa Indonesia yang lebih
mencerminkan hakekat dan fungsi bahasa Indonesia sebagai alat komunikasi.
D. Pembahasan
Dengan memahami
prinsip-prinsip pembelajaran bahasa Indonesia untuk anak sekolah dasar
diharapkan siswa lebih menghargai dan mengembangkan bahasa Indonesia sebagai
bahasa persatuan dan bahasa negara,
memahami dari segi bentuk makna, fungsi serta menggunakan dengan tepat
dan kreatif untuk bermacam-macam tujuan, keperluan dan keadaan. Siswa pun dapat
menggunakan bahasa Indonesia untuk meningkatkan kemampuan intelektual, kematangan
emosional dan kematangan sosial, memiliki disiplin dan berfikir dan berbahasa
serta mampu menikmati dan memanfaatkan karya sastra untuk mengembangkan sastra Indonesia sebagai khasanah budaya dan intelektual
manusia Indonesia .
Motivasi dalam belajar
merupakan hal yang perlu mendapat perhatian karena motivasi merupakan faktor
yang berarti dalam pencapaian prestasi belajar. Dua pembangkit motivasi belajar
yang efektif adalah keingintahuan dan keyakinan akan kemampuan diri. Setiap
siswa memiliki rasa ingin tahu. Guru perlu menyalurkannya dengan cara,
mengajukan pertanyaan diluar kebiasaan.
Keyakinan akan kemampuan diri dapat
ditumbuhkan dengan cara memberikan tugas yang dapat diselesaikan siswa. Prinsip
selanjutnya adalah pengetahuan dan keterampilan prasyarat. Siswa dapat belajar dengan baik apabila telah
menguasai pengetahua, keterampilan, maupun sikap. Oleh karena itu, siswa akan
menggunakan pengetahuannya untuk menafsirkan informasi dan pengalamannya.
Dengan demikian, guru perlu memahami pengetahuan awal siswa untuk dikaitkan
dengan bahan ajar yang akan dipelajarinya sehingga dapat membuat lebih mandiri,
mudah dan bermakna.
Keyakinan akan kemampuan
diri siswa dapat ditumbuhkan dengan cara memberikan tugas yang dapat
diselesaikan siswa. Siswa dapat belajar
dengan baik apabila telah menguasai pengetahuan, keterampilan, maupun sikap.
Oleh karena itu, siswa akan menggunakan pengetahuannya untuk menafsirkan
informasi dan pengalamannya. Dengan demikian, guru perlu memahami pengetahuan
awal siswa untuk dikaitkan dengan bahan ajar yang akan dipelajarinya sehingga
dapat membuat lebih mandiri, mudah dan bermakna.
Sehubungan dengan
hal-hal yang berkaitan dengan pembelajaran bahasa Indonesia , maka guru sepatutnya memiliki
tiga kompetensi berikut ini:
1.
kompetensi kognitif, yakni kemampuan
intelektual sebagai penguasaan mata pelajaran, pengetahuan mengenai cara
mengajar, pengetahuan mengenai belajar dan tingkah laku individu, pengetahuan
tentang bimbingan penyuluhan, pengetahuan administrasi kelas, pengetahuan
tentang cara menilai hasil belajar siswa dan pengetahuan umum lainnya.
2.
Kompetensi sikap, yakni kesiapan dan
kesediaan guru tehadap barbagai hal yang berkenaan dengan tugas dan profesinya.
Sikap menghargai pekerjaannya, mencintai dan menyenangi mata pelajaran bahasa Indonesia
yang dibinanya, sikap toleransi terhadap teman seprofesinya dan memiliki
kemauan keras untuk meningkatkan kualitas hasil kerjanya.
3.
Kompetensi performansi, yakni kemampuan
guru dalam berbagai keterampilan berperilaku seperti keterampilan mengajar,
membimbing, menilai, membuat dan menggunakan alat bantu pengajaran, bergaul dan
berkomunikasi dengan siswa, ketermpilan
menumbuhkan semangat belajar siswa, keterampilan menyusun silabus
pembelajaran dan lain-lain.
Dari
ketiga kompetensi di atas merupakan hal yang pokok dan wajib dimiliki sebagai
seorang guru sehingga prinsip prinsip pembelajaran yang telah dipaparkan di
atas dapat terwujud sehingga dalam berjalannya suatu proses pembelajaran
seorang guru telah siap menghadapi berbagai masalah yang muncul dengan
pemecahan masalah yang tepat. Diharapkan dengan mengenal prinsip-prinsip
pembelajaran bahasa Indonesia ini para guru dapat memotivasi dirinya agar lebih
bereksplorasi diri, berinovasi serta lebih kreatif dan menjadikan pembelajaran
yang efektif dan menyenangkan.
BAB
III
KESIMPULAN
Pada bagian ini dikemukakan kesimpulan
dari hal-hal yang berkaitan dengan uraian pembahasan, yaitu:
1.
Hakikat dari pembelajaran bahasa
Indonesia yaitu belajar berkomunikasi yang
mempunyai fungsi yang esensial sebagai sarana pembinaan kesatuan dan persatuan
bangsa, peningkatan penguasaan berbagai ilmu pengetahuan dan keterampilan.
2. Pembelajaran
Bahasa Indonesia dilaksanakan dengan mengacu pada wawasan pembelajaran yang
dilandasi prinsip Humanisme, Progresivme dan konstruksionisme. Prinsip dalam
pembelajaran bahasa Indonesia merupakan dasar bagi guru dalam menyusun suatu
pembelajaran yang dapat mencapai tujuan pembelajaran itu sendiri dengan
cara diantaranya adalah pemberian
motivasi yaitu dorongan untuk melakukan kegiatan belajar, baik motivasi
intrinsik maupun motivasi ekstrinsik.
Setelah itu pemberian perhatian atau pemusatan energi psikis terhadap pelajaran
erat kaitannya dengan motivasi. Untuk memusatkan perhatian siswa terhadap
pelajaran bisa didasarkan terhadap diri siswa itu sendiri dan terhadap situasi
pembelajarannya. Selanjutnya pemilihan penggunaan metode dan media harus tepat
dan bervariasi sehingga dapat merangsang siswa belajar lebih aktif. Selanjutnya
Adanya Umpan balik di dalam belajar sangat penting, agar siswa segera
mengetahui benar tidaknya pekerjaan yang ia lakukan. Selain itu juga guru hendaknya
mengetahui perbedaan
individual yang memiliki perbedaan dari yang lain.
3. Setelah memahami
prinsip-prinsip pembelajaran bahasa Indonesia akan menimbulkan dampak bagi guru
diantaranya yaitu guru akan menempati
kedudukan sentral dalam pelaksanaan pembelajaran bahasa Indonesia, selain itu guru akan lebih kreatif dan inovatif dalam mengembangkan
keterampilan dan pengetahuan berbahasa dan guru dapat lebih mengembangkan
kemampuan menggunakan ilmu, tekhnologi informasi dan komunikasi serta menumbuh kembangkan konsep belajar
sepanjang hayat sehingga tercipta seorang guru yang berkompeten di bidangnya.
DAFTAR PUSTAKA
Aqib, Zainal (2002)
Profesionalisme Guru dalam Pembelajaran. Surabaya:
Cendekia.
Chaer, Abdul. 1994. Pengantar Semantik Bahasa
Indonesia. Jakarta: Rineka Cipta. Depdiknas. (2004).
Masitoh. (2004). Perencanaan
Pembelajaran dalam Strategi Pembelajaran SD (Modul). Jakarta: Universitas
Terbuka.
Ngalim Purwanto, (1998). Psikologi
Pendidikan, Bandung :
Remaja Rosdakarya
Slameto, (1995). Belajar dan
Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya, Jakarta :
Rineka Cipta
Solchan, T. W., A. Rofiuddin., Budiasih.
(1997/1998). Keterampilan Dasar Mengajar
Bahasa Indonesia dalam Interaksi Belajar Mengajar Bahasa Indonesia (Modul).
Jakarta: Universitas Terbuka.
Sudjana
(2005) Dasar Dasar Proses Belajar Mengajar,
Bandung : Sinar Baru Algesindo
Undang-Undang No.20 Tahun 2003
tentang Sistem Pendidikan Nasional, Jakarta: BP. Panca Usaha
Wardani, I. G. A. K.. (2002). Pendekatan Sistem dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia dalam Sistem
Pembelajaran Bahasa Indonesia (Modul). Jakarta: Universitas Terbuka.
________(2007) Kamus Besar Bahasa
Indonesia Edisi Ketiga, Jakarta, : Balai Pusataka
DIAN WAHYUDIN, S.Pd
Tidak ada komentar:
Posting Komentar