SELAMAT DATANG

السلام عليكم

SELAMAT DATANG DI BLOG SD PURWAMEKAR

Di blog ini anda dapat membaca beberapa artikel tentang dunia pendidikan yang sudah tentu dapat membantu menambah wawasan anda selaku pendidik atau pengamat pendidikan

SELAMAT BERGABUNG DI BLOG KAMI

TERIMA KASIH

Mengenai Saya

Foto saya
SUBANG, JAWA BARAT, Indonesia
Sekolah Dasar Negeri Purwamekar, Sekolah tersebut didirikan pada tahun 1975 diatas tanah seluas 2070 m2 terletak ditengah pemukiman penduduk Desa Tanjungrasa Kidul. pada saat ini kepala Sekolah SD Negeri Purwamekar adalah Bapak Abdul Rofik S.Pd.I Sekolah tersebut bernomor statistik sekolah 101021910021. Beralamatkan di Jalan Bakan Asem II Desa Tanjungrasa kidul RT 18/06 kecamatan Patokbeusi kabupaten Subang, dan SD ini berwilayah paling ujung dari kabupaten Subang dikarenakan beberapa meter berbatasan dengan kabupaten Karawang.

Kamis, 01 Maret 2012

7 sifat yang patut dimiliki oleh seorang pemimpin


1. Sifat rendah hati. Pada hakikatnya kedudukan pemimpin itu tidak berbeda dengan kedudukan yang dipimpin. Ia bukan orang yang harus terus di istimewakan. Ia hanya sekedar orang yang harus didahulukan selangkah dari yang lainnya karena ia mendapatkan kepercayaan dalam memimpin dan mengemban amanat. Ia seolah pelayan umat yang diatas pundaknya terletak tanggungjawab besar yang mesti dipertanggungjawabkan. Kerendahan hati biasanya mencerminkan persahabatan dan kekeluargaan, sebaliknya ke-egoan mencerminkan sifat takabur dan ingin menang sendiri.

2. Sifat terbuka untuk dikritik. Seorang pemimpin haruslah menanggapi aspirasi-aspirasi umat dan terbuka untuk menerima kritik-kritik sehat yang membangun dan konstruktif. Tidak seyogiayanya menganggap kritikan itu sebagai hujatan, dan menganggap orang yang mengkritik sebagai lawan. Tetapi harus diperlakukan sebagai “mitra”dengan kebersamaan dalam rangka meluruskan dari kemungkinan buruk yang selama ini terjadi untuk membangun kepada perbaikan dan kemajuan.

3. Sifat jujur dan memegang amanah. Kejujuran yang dimiliki seorang pemimpin merupakan simpati umat terhadapnya yang dapat membuahkan kepercayaan dari seluruh amanat yang telah diamanahkan. Pemimpin yang konsisten dengan amanat umat menjadi kunci dari sebuah kemajuan dan perbaikan

4. Sifat berlaku adil. Keadailan adalah konteks real yang harus dimiliki oleh seorang pemimpin. Keadilan bagi manusia tidak ada yang relatif. Islam meletakkan soal penegakan keadilan itu sebagai sikap yang esensial. Seorang pemimpin harus mampu menimbang dan memperlakukan sesuatu dengan seadil-adilnya bukan sebaliknya berpihak pada seorang saja atau berat sebelah.

5. Komitmen dalam perjuangan. Sifat pantang menyerah dan konsisten pada konstitusi bersama bagi seorang pemimpin adalah penting. Teguh dan terus Istiqamah dalam menegakkan kebenaran dan keadilan. Pantang tergoda oleh rayuan dan semangat menjadi orang yang pertama di depan apabila ada yang hendak mengganggu kelancaran jalannya organisasi.

6. Bersikap Musyawarah. Dalam term ini pemimpin tidak sembarang memutuskan sebelum adanya musyawarah diantara orang-orang disekelilingnya dan umat. Sebab dengan keterlibatan umat terhadap pemimpinnya dari sebuah kesepakatan bersama akan memberikan kepuasan, sehingga apapun yang akan terjadi baik buruknya bisa ditanggung bersama-sama.

7. Berbakti dan mengabdi kepada Allah. Dalam hidup ini segala sesuatunya takkan terlepas dari pandangan Allah, manusia bisa berusaha semampunya dan sehebat-hebatnya namun yang menentukannya adalah Allah. Hubungan seorang pemimpin dengan Tuhannya tak kalah pentingnya yaitu dengan berbakti dan mengabdi kepada Allah. Semua ini dalam rangka memohon pertolongan dan ridho Allah semata. Dengan senantiasa berbakti kepada-Nya terutama dalam menegakkan sholat lima waktu contohnya, seorang pemimpin akan mendapat hidayah untuk menghindari perbuatan-perbuatan yang keji dan tercela.

7 KEAJAIBAN DUNIA DALAM ISLAM


 


 Tujuh Keajaiban Dunia
Ibnu Abbas ra. Adalah salah seorang sahabat nabi SAW yang sangat telaten dalam menjaga dan melayani Rasulullah SAW. Selain itu pada usia sembilan tahun ia hafal Al-Qur’an dan telah menjadi imam di masjid. Suatu hari ia ditanya oleh para Tabi'in (generasai sesudah wafatnya Rasulullah SAW) mengenai apa yang dimaksud dengan kebahagiaan dunia. Ibnu Abbas menjawab bahwa kebahagiaan ada tujuh yaitu:

Pertama, hati yang selalu bersyukur.

Hati yang selalu bersyukur adalah hati yang selalu mengaku bahwa segala nikmat berasal dari Allah. Ini berarti hati tersebut selalu menerima apa adanya (qona'ah) pemberian Allah, sehingga tidak ada ambisi yang berlebihan, tidak ada stress. Rasanya nyaman ketika orang lain mendapat nikmat dan terasa aman ketika diri sendiri mendapatkannya. Bila ada kesulitan maka ia ingat sabda Rasulullah SAW: “kalau kita sedang sulit perhatikanlah orang yang lebih sulit dari kita”. Bila sedang diberi kemudahan, ia bersyukur dengan memperbanyak amal ibadahnya. Ia tidak terjebak kepada sikap berlebih-lebihan dan sombong. Tidak pula meratapi nasib atas beberapa kegagalan. Tidak sebagaimana firman Allah: “Adapun manusia apabila Tuhannya mengujinya lalu dimuliakan-Nya dan diberi-Nya kesenangan, maka dia berkata: “Tuhanku telah memuliakanku”. Adapun bila tuhannya mengujinya lalu membatasi rezkinya maka dia berkata: “Tuhanku menghinakanku”. (Al fajr:15-16)

Kedua, pasangan hidup yang sholeh.
Pasangan hidup yang sholeh adalah anugerah Allah. Keberadaanya menciptakan suasana rumah dan keluarga yang sholeh pula. Antara suami dan istri saling bekerjasama untuk meraih ridho Allah. Keduanya berlomba-lomba dalam kebaikan namun selalu saling mengingatkan dalam kebenaran dan kesabaran. Keduanya sadar bahwa semua akan dimintai pertanggungjawabannya oleh Allah. Bukan justru menjadi sumber fitnah  dan ujian. Keduanya sadar bahwa tujuan hidup mereka adalah semata-mata untuk beribadah kepada Allah, tidak yang lain. Allah berfirman: “Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah Dia menciptakan untukmu istri-istri dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa tentram kepadanya, dan dijadikan-Nya di antaramu rasa kasih dan sayang. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang berfikir.” (Ar-Rum:21)

Ketiga, anak yang sholeh.
Nikmat anak sholeh adalah nikmat yang besar. Ia akan menjadi harta simpanan bagi setiap orang tua di akhirat kelak. Anak yang sholih akan meringankan adzab dan memudahkan seseorang masuk dalam syurga Allah. Rasulullah bersabda: “Jika anak Adam meninggal maka terputuslah semua amalnya kecuali tiga perkara: Shodaqoh Jariyah, ilmu yang bermanfaat dan anak sholih yang mendoakannya,” dalam sebuah hadits dikisahkan: Saat Rasulullah thawaf ia bertemu dengan seorang anak muda yang pundaknya lecet-lecet. Selesai thawaf Rasulullah SAW bertanya kepada pemuda tadi: “Kenapa pundakmu itu ?” Jawab anak muda itu : “Ya Rasulullah, saya dari Yaman, saya mempunyai seorang ibu yang sudah udzur. Saya sangat mencintai dia dan saya tidak pernah melepaskan dia. Saya melepaskan ibu saya hanya ketika buang hajat, ketika sholat, atau ketika istirahat, selain itu sisanya saya selalu menggendongnya”. Lalu anak muda itu beryanya:” Ya Rasulullah, apakah aku sudah termasuk kedalam orang yang berbakti kepada orang tua ?” Nabi SAW sambil memeluk anak muda itu dan mengatakan: “Sungguh Allah ridho kepadamu, kamu anak yang sholeh, anak yang berbakti. Tapi ketahuilah anak muda, cinta orang tuamu tidak akan terbatas olehmu.”

Sungguh luar biasa perjuangan dan pengorbanan pemuda tersebut untuk menjadi anak yang sholih.

Keempat, lingkungan yang kondusif untuk iman kita.
Lingkungan yang kondusif adalah lingkungan yang akan menjaga iman kita dan bahkan menambahkannya. Lingkungan itu meliputi orang-orangnya, suasananya, dan kebiasaan-kebiasannya. Lingkungan yang baik akan menjadi penasehat atas kelesuan dan keloyan kita. Sebaliknya, lingkungan yang buruk membawa iman kita terus merosot dan luntur. Ia tidak bisa menjadi penasehat dan penyemangat. Bahkan ia mendorong kita semakin terjerumus dalam kesesatan.

Kelima, harta yang halal.
Harta yang halal menjadi salah satu kunci ridho Allah. Ia memberi barokah kepada keluarga. Memakannya membuat hati tentram dan nyaman. Tidur pun tidak dihantui oleh perasaan bersalah terus menerus. Harta yang halal juga memudahkan doa kita kabulkan. Sebaliknya harta yang haram akan membuat hidup kita tidak nyaman. Ada polisi lewat hati terasa dag dig dug. Harta haram membuat sholat tidak khusyu’ hati keras membatu, susah dinasehati. Ia juga menjadikan anak susah diatur dan istri mbalelo.

Keenam, semangat untuk memahami agama.
Dalam sebuah hadits disebutkan: “Barang siapa dikehendaki baik oleh Allah maka ia akan dipahamkan dalam urusan dien.’(HR. Muslim). Hadits tersebut menunjukkan betapa mulianya orang yang memiliki derajat yang tinggi disisi Allah.
Orang yang dipahamkan dalam urusan dien akan diberi cahaya oleh Allah sehingga tidak tersesat. Bahkan ia bisa mambantu orang lain meniti jalan Allah. Tidak ada yang lebih menyenangkan dalam hidup ini selain mengetahui dan memahami apa yang menjadi maunya Allah.

Ketujuh,umur yang barokah.
Umur yang barokah adalah umur yang selalu memberi manfaat bagi pemiliknya. Artinya, semakin bertambah usia seseorang maka semakin banyak amal sholih yang ditorehkan. Semua aktifitas dan tindakan memberi manfaat bagi diri dan masyrakat. Niatnya fokus untuk mencari ridho Allah. Amalnya selalu dipilih dan dipilah untuk yang baik-baik saja, tidak ada niat untuk banyak bersenda gurau dan main-main. Tidak ada amal yang sia-sia.
Semoga kita bisa memperoleh hal tersebut, sehingga kita dapat meraih kebahagiaan dunia dan akhirat. Amin!

Souerce lembar tausiyah
Edisi: 136 TH. 1428/2007 M

PUPUH SUNDA

Kumpulan 17 Pupuh Sunda.

Asmarandana

Laras: Salendro
Watek: silih asih silih pikanyaah atawa mepelingan.
1 Pada := 7 padalisan.
Pupuh 1: Asmarandana
Eling eling mangka eling ( 8 engang – vokal i / E-ling-e-ling-
mang-ka-e-ling (jumlah 8), ling panungtung vokalna i)
rumingkang di bumi alam( 8 – a )
darma wawayangan bae ( 8 – e )
raga taya pangawasa ( 8 – a )
lamun kasasar lampah ( 7 – a )
nafsu nu matak kaduhung ( 8 – u )
badan anu katempuhan ( 8 – a )
Panambih:
Eling-eling masing eling
Di dunya urang ngumbara
Laku lampah nu utama
Asih ka papada jalma
Ucap tekad reujeung lampah
Tingkah polah sing merenah
Runtut rukun sauyunan
Hirup jucung panggih jeung kamulyaan
——————-
Laras: Salendro
Vokal: Seniman/wati RRI Bandung
Sumber: Dokumen RRI Bandung
Encryptor: Ki Hasan
Titimangsa: 26 Agustus 2004
Sumber:
[geocities.@]
[www.angeltowns3.@]

Balakbak

Watek: pikaseurieun.
1 pada := 3 padalisan.
Pupuh 2: Balakbak
Aya warung sisi jalan rame pisan – Citameng(15-e)
Awewena luas luis geulis pisan – ngagoreng (15-e)
Lalakina lalakina los ka pipir nyoo monyet – nyanggereng (19-e).
Panambih:
Aya warung sisi jalan
Rame pisan ku nu jajan
Tihothat nu ngaladangan
Nu jarajan sukan-sukan
————————-
Laras: Madenda
Vokal: Seniman/wati RRI Bandung
Sumber: Dokumen RRI Bandung
Encryptor: Ki Hasan
Titimangsa: 26 Agustus 2004

Dangdanggula

Pupuh 3: Dangdanggula
Mega beureum surupna geus burit
Ngalanglayung panas pipikiran
Cikur jangkung jahe koneng
Naha teu palay tepung
Sim abdi mah ngabeunying leutik
Ari ras cimataan
Gedong tengah laut
Ulah kapalang nya bela
Paripaos gunting pameulahan gambir
Kacipta salamina
Panambih:
Hiji basa, hiji bangsa
Basa bangsa, Indonesia
Hiji bangsa, hiji nusa
Nusa tunggal, Nusantara
Seler-seler, suku bangsa
Di wewengkon, mana-mana
Sakasuka, sakaduka
Wujud bangsa, Indonesia
——————————-
Laras: Pelog, Sorog
Vokal: Seniman/wati RRI Bandung
Sumber: Dokumen RRI Bandung
Encryptor: Ki Hasan
Titimangsa: 26 Agustus 2004
Sumber:
[www.angeltowns3.@]

Durma

Pupuh 4: Durma:
Moal ngejat sanajan ukur satapak
Geus dipasti ku jangji
Mun tacan laksana
Numpes musuh sarakah
Heunteu niat seja balik
Najan palastra
Mati di medan jurit
Panambih:
Di mamana si penjajah
Pada amarah marudah
Manan kapok anggur gawok
Najan dituyuk diragut
Nagri sadayana
Umumna ngabela
Nyempad rosa, pulitik penjajah
Tapi nu ngajajah
Teu pasrah, teu sadrah
Terus meres, ngahina ngarinah
———————
Laras: Pelog
Vokal: Seniman/wati RRI Bandung
Sumber: Dokumen RRI Bandung
Encryptor: Ki Hasan
Titimangsa: 27 Agustus 2004
Sumber:
[www.angeltowns3.@]
Parantos diedit 1 kali. Editan pamungkas dina 13.10.04 08:59 ku jamparing.

Gambuh

Watek: bingung, samar polah atawa tambuh laku.
1 Pada := 5 padalisan.
Pupuh 5: Gambuh
Ngahuleng banget bingung ( 7 – u )
henteu terang ka mana ngajugjug ( 10 – u )
turug turug harita teh enggeus burit ( 12 – i )
panon poe geus rek surup ( 8 – u )
keueung sieun aya meong ( 8 – o )
Ngahuleng banget bingung
Heunteu terang kamana nya indit
Turug-turug harita teh, enggeus burit
Panonpoe geus rek surup
Keueung sieun, aya meong
Panambih:
Hulang-huleng, hulang-huleng
Ngahuleng ngaraga meneng
Hate ratug, tutunggulan
Heunteu terang, kaler-kidul
Turug-turug, turug-turug
Harita teh, enggeus burit
Panonpoe geus rek surup
Keueung sieun aya meong
———————-
Laras: Pelog
Vokal: Seniman/wati RRI Bandung
Sumber: Dokumen RRI Bandung
Encryptor: Ki Hasan
Titimangsa: 27 Agustus 2004
Sumber:
[geocities.@]
[www.angeltowns3.@]

Gurisa

Kaping: 18.07.2003 13:58
Watek: pangangguran, lulucon atawa tamba kesel.
1 Pada := 8 Padalisan.
Pupuh 6: Gurisa
Hayang teuing geura beurang ( 8 – a )
geus beurang rek ka Sumedang ( 8 – a )
nagih anu boga hutang (8 – a )
mun meunang rek meuli soang ( 8 – a )
tapi najan henteu meunang ( 8 – a )
teu rek buru buru mulang ( 8 – a )
rek tuluy guguru nembang ( 8 – a )
jeung diajar nabeuh gambang ( 8 – a)
Hayang teuing geura beurang
Geus beurang rek ka Sumedang
Nagih ka nu boga hutang
Mun meunang rek meuli soang
Tapi najan henteu meunang
Mo rek buru-buru mulang
Rek terus guguru nembang
Jeung diajar nabeuh gambang
Panambih:
Hayang teuing geura beurang
Geus beurang rek ka Sumedang
Nagih ka nu boga hutang
Mun meunang rek meuli soang
Tapi najan henteu meunang
Mo rek buru-buru mulang
Rek terus guguru nembang
Jeung diajar nabeuh gambang
———————-
Laras: Salendro
Vokal: Seniman/wati RRI Bandung
Sumber: Dokumen RRI Bandung
Encryptor: Ki Hasan (khs579@yahoo.@#$%&)
Titimangsa: 3 September 2004
Sumber:
[geocities.@]
[www.angeltowns3.@]
Parantos diedit 1 kali. Editan pamungkas dina 13.10.04 09:03 ku jamparing.

Juru Demung

Pupuh 7: Jurudemung
Mungguh nu hirup di dunya
Ku kersaning anu agung
Geus pinasti panggih
Jeung dua rupa perkara
Senang paselang jeung bingung
Panambih:
Mungguh hirup di alam dunya
Ku kersaning anu agung
Geus pinasti bakal panggih
Suka bungah jeung kasedih
Dua rupa nu tumiba
Sakabeh jalma di dunya
Senang patumbu jeung bingung
Eta geus tangtu kasorang
—————————-
Laras: Pelog Liwu
Vokal: Seniman/wati RRI Bandung
Sumber: Dokumen RRI Bandung
Encryptor: Ki Hasan (khs579@yahoo.@#$%&)
Titimangsa: 3 September 2004

Kinanti

Laras: Pelog/Salendro
Watekna: miharep atawa prihatin.
1 Pada := 6 Padalisan
kembang ros ku matak lucu ( 8 – u )
nya alus rupa nya seungit ( 8 – i )
henteu aya papadana ( 8 – a )
ratuning kembang sajati ( 8 – i )
papaes di patamanan ( 8 – a )
seungit manis ngadalingding ( 8 – i )
Pupuh 8: Kinanti
Budak leutik bisa ngapung
Babaku ngapungna peuting
Nguriling kakalayangan
Neangan nu amis-amis
Sarupaning bungbuahan
Naon bae nu kapanggih
Panambih:
Ari beurang ngagarantung
Pinuh dina dahan kai
Disarada patembalan
Nu kitu naon ngaranna
————————
Laras: Salendro
Vokal: Seniman/wati RRI Bandung
Sumber: Dokumen RRI Bandung
Encryptor: Ki Hasan (khs579@yahoo.com)
Titimangsa: 3 September 2004

Ladrang

Pupuh 17: Ladrang
Aya hiji rupa sato leutik
Engkang-engkang, engkang-engkang
Sok luluncatan di cai
Ari bangun arek sarupa jeung lancah
Panambih:
Coba teguh masing telik
Eta gambar sidik-sidik
Sato naon kitu wanda
Reujeung dimana ayana
————————-
Laras:
Vokal: Seniman/wati RRI Bandung
Sumber: Dokumen RRI Bandung
Encryptor: Ki Hasan (khs579@yahoo.@#$%&)
Titimangsa: 11 September 2004
Sumber:
[www.angeltowns3.@]

Lambang

Watek: banyol atawa pikaseurieun.
Unggal Pada diwangun ku opat Padalisan.
Pupuh 9: Lambang
Nawu kubang sisi tegal ( 8 – a )
nyair bogo meunang kadal ( 8 – a )
atuh teu payu dijual ( 8 – a )
rek didahar da teu halal ( 8 – a )
Panambih:
Nawu kubang sisi tegal
Nyiar bogo meunang kadal
Nawu kubang sisi tegal
Nyiar bogo meunang kadal
Atuh teu payu dijual
Rek didahar da teu halal
Nawu kubang sisi tegal
Nyiar bogo meunang kadal
Meunang kadal
Atuh teu payu dijual
Rek didahar da teu halal
Da teu halal
Laras: Salendro
Vokal: Seniman/wati RRI Bandung
Sumber: Dokumen RRI Bandung
Encryptor: Ki Hasan (khs579@yahoo.com)
Titimangsa: 4 September 2004

Magatru

Pupuh 10: Magatru
Majalaya, Ciparay, Banjaran, Bandung
Kopo reujeung Cisondari, Cicalengka, Ujung Berung
Rajamandala, Cimahi
Leles, Limbangan, Tarogong
Panambih:
Sukuna pakepit tilu
Panonna opat harerang
Leumpangna semu nu lesu
Ngalengkah teu bisa gancang
————————-
Laras: Madenda
Vokal: Seniman/wati RRI Bandung
Sumber: Dokumen RRI Bandung
Encryptor: Ki Hasan (khs579@yahoo.@#$%&)
Titimangsa: 4 September 2004

Maskumambang

Dikintun: koryati (202.51.230.139)
Kaping: 17.02.2004 09:52
Pupuh : Maskumambang
Duh manusa mana kaniaya teuing
teu aya rasrasan
abong ka mahluk nu laip
nyiksa henteu jeung aturan
Hulu abdi karaosna langkung nyeri
tulang asa bejad
tanduk mah pon kitu deui
taya raoskeuneunnana
Na dikinten abdi mo ngarasa nyeri
pedah kabisan
tapi yaktosna mah abdi
ngan bakating kumawula
Oge margi anjeun rupina ka abdi
miwarang jeung maksa
buktina disina jurit
kalawan jeung dihatean
Pileuleuyan dunya pisah sareng abdi
moal bisa panjang
abdi ningal bumi langit
rek mulang ka kalanggengan
jst.

Mijil

Pupuh 12: Mijil
Mesat ngapung putra Sang Arimbi
Jeung mega geus awor
Beuki lila beuki luhur bae
Larak-lirik ninggali ka bumi
Milari sang rai
Pangeran Bimanyu
Panambih:
Aduh Gusti nu Kawasa
Jisim abdi ageung dosa
Pangna abdi gering nangtung
Reh ka sepuh wantun nundung
———————-
Laras: Pelog
Vokal: Seniman/wati RRI Bandung
Sumber: Dokumen RRI Bandung
Encryptor: Ki Hasan (khs579@yahoo.@#$%&)
Titimangsa: 10 September 2004
Sumber:
[www.angeltowns3.@]

Pangkur

Watek: nafsu, lumampah atawa sadia rek perang.
Unggal Pada diwangun kutujuh Padalisan.
———-
Pupuh 13: Pangkur
Seja nyaba ngalalana ( 8 – a )
ngitung lembur ngajajah milang kori ( 12 – i )
henteu puguh nu dijugjug ( 8 – u )
balik paman sadaya ( 7 – a )
nu ti mana tiluan semu rarusuh ( 12 – u )
Lurah Begal ngawalonan ( 8 – a )
“Aing ngaran Jayapati”( 8 – i )
Panambih:
Euleuh itu budak gembul
Awak gembru bayuhyuh gawena kedul
Ukur heuay jeung nundutan
Ka sakola unggal poe kabeurangan
He barudak tong nurutan
Ka nu gembul kokomoan
Bisi kedul jeung ogoan
Awal akhir katempuhan
————————-
Laras: Salendro
Vokal: Seniman/wati RRI Bandung
Sumber: Dokumen RRI Bandung
Encryptor: Ki Hasan (khs579@yahoo.@#$%&)
Titimangsa: 11 September 2004
Sumber:
[geocities.@]
[www.angeltowns3.@]

Pucung

Watekna piwuruk, wawaran, atawa mepelingan.
Unggal Pada diwangun ku opat Padalisan.
———
Pupuh 14: Pucung
Estu untung nu bisa mupunjung indung ( 12 – u )
jeung nyenangkeun bapa ( 6 – a )
tanda yen bagjana gede ( 8 – e )
hitup mulus kaseundeuhan ku berekah ( 12 – a )
Lutung buntung luncat kana tunggul gintung
Monyet loreng leupas
luncat kana pager dengdek
Bajing kuning jaralang belang buntutna
Panambih:
Hayu batur urang diajar sing suhud
Ulah lalawora bisi engke henteu naek
Batur seuri urang sumegruk nalangsa
————————
Laras: Salendro
Vokal: Seniman/wati RRI Bandung
Sumber: Dokumen RRI Bandung
Encryptor: Ki Hasan (khs579@yahoo.@#$%&)
Titimangsa: 11 September 2004
Sumber:
[geocities.@]
[lssitb.f2o.org]
Parantos diedit 1 kali. Editan pamungkas dina 13.10.04 09:27 ku jamparing.

Sinom

Watekna gumbira.
Unggal Pada diwangun ku salapan Padalisan.
Contona :
Di wetan fajar balebat ( 8 – a )
panon poe arek bijil ( 8 – i )
sinarna ruhay burahay ( 8 – a )
kingkilaban beureum kuning ( 8 – i )
campur wungu saeutik ( 7 – i )
kaselapan semu biru ( 8 – u )
tanda Batara Surya ( 7 – a )
bade lumungsur ka bumi ( 8 – a )
murub mubyar langit sarwa hurung herang ( 12 – a )
Pupuh 15: Sinom
Warna-warna lauk empang
Aya nu sami jeung pingping
Pagulung patumpang-tumpang
Ratna Rengganis ninggali
Warnaning lauk cai
Lalawak pating suruwuk
Sepat pating karocepat
Julung-julung ngajalingjing
Sisi balong balingbing, sisi balungbang
Panambih:
Harta pada nareangan
Harti pada narabahan
Harta harti sarwa guna
Pada bisa mere bukti
Bisa hasil sapaneja
Sok nyumponan cita-cita
Harta harti song mangpaat
Dapon diraksa taliti
———————-
Laras: Madenda
Vokal: Seniman/wati RRI Bandung
Sumber: Dokumen RRI Bandung
Encryptor: Ki Hasan (khs579@yahoo.@#$%&)
Titimangsa: 11 September 2004
Sumber:
[geocities.@]
[www.angeltowns3.@]
Parantos diedit 2 kali. Editan pamungkas dina 13.10.04 09:30 ku jamparing.

Wirangrong

Pupuh 16: Wirangrong
Barudak mangka ngalarti
Ulah rek kadalon-dalon
Enggon-enggon nungtut elmu
Mangka getol mangka tigin
Pibekeleun sarerea
Modal bakti ka nagara
Panambih:
He barudak mangka ngarti
Ulah rek kadalon-dalon
Nungtut elmu jeung pangarti
Masing rajin soson-soson
Pibekeleun hirup tandang
Modal bakti ka nagara
Lemah cai anu urang
Perlu dijaga dibela
——————————
Laras:
Vokal: Seniman/wati RRI Bandung
Sumber: Dokumen RRI Bandung
Encryptor: Ki Hasan (khs579@yahoo.@#$%&)
Titimangsa: 11 September 2004
source : http://ridwanfjr.multiply.com/journal/item/2/17_Pupuh_sunda

Rabu, 29 Februari 2012

BERKEMAH

Apa sih berkemah itu?


Pengertian Berkemah adalah sebuah kegiatan rekreasi di luar ruangan. Kegiatan ini umumnya dilakukan untuk beristirahat dari ramainya perkotaan, atau dari keramaian secara umum, untuk menikmati keindahan alam. Berkemah biasanya dilakukan dengan menginap di lokasi perkemahan, dengan menggunakan tenda, di bangunan primitif, atau tanpa atap sama sekali.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, kemah (kata benda) adalah tempat tinggal darurat, biasanya berupa tenda yang ujungnya hampir menyentuh tanah dibuat dari kain terpal dan sebagainya. perkemahan (kata benda) 1 hal berkemah; 2 himpunan kemah (pramuka, pasukan, dsb); tempat berkemah.

Berkemah sebagai aktivitas rekreasi mulai populer pada awal abad ke-20. Kegiatan ini juga umumnya disertai dengan kegiatan rekreasi luar ruangan lainnya, seperti mendaki gunung, berenang, memancing, dan bersepeda gunung.

Pengertian Berkemah dalam Pramuka adalah salah satu macam kegiatan dalam kepramukaan yang dilaksanakan secara out bond. Kegiatan ini merupakan salah satu media pertemuan untuk Pramuka.

Tujuan Perkemahan adalah :
1. memberikan pengalaman adanya saling ketergantungan antara unsur-unsur alam dan kebutuhan untuk melestarikannya, menjaga lingkungan dan mengembangkan sikap bertanggung jawab akan masa depan yang menghormati keseimbangan alam.
2. Mengembangkan kemampuan diri mengatasi tantangan yang dihadapi, menyadari tidak ada sesuatu yang berlebih di dalam dirinya, menemukan kembali cara hidup yang menyenangkan dalam kesederhanaan.
3. Membina kerjasama dan persatuan dan persaudaraan.

KATA MUTIARA TENTANG PENDIDIKAN

Pendidikan bukan persiapan untuk hidup
Pendidikan adalah hidup itu sendiri

(John Dewey)

Tujuan pendidikan adalah mempersiapkan generasi muda
Untuk mendidik diri mereka sendiri seumur hidup mereka.

(Robert Maynard Hutchins)

Pendidikan bukanlah sesuatu yang diperoleh seseorang,
Tapi pendidikan adalah sebuah proses seumur hidup

(Gloria Steinem)

Yang hebat didunia ini bukanlah tempat dimana kita berada
Melainkan arah yang kita tuju

(Oliver Wendell Holmes)

Arah yang diberikan pendidikan
Untuk mengawali hidup seseorang akan menentukan masa depannya

(Plato)

Murid yang dipersenjatai dengan informasi
Akan selalu memenangkan pertempuran

(Meladee McCarty)

Seorang Guru
Menggandeng tangan, Membuka pikiran
Menyentuh hati, Membentuk masa depan
Seorang Guru berpengaruh selamanya
Dia tidak pernah tahu kapan pengaruhnya berakhir 

(Henry Adam)

Kebajikan atau pengetahuan saja takkan cukup sebagai modal menjadi Guru
Anugrah mengajar adalah bakat yang khas dan melibatkan kebutuhan
Serta hasrat dalam diri sang Guru sendiri.

(John Jay Chapman)

Salah satu tanda seorang pendidik yang hebat
Adalah kemampuan memimpin murid-murid 
Menjelajahi tempat-tempat baru 
Yang bahkan belum pernah didatangi sang pendidik 

(Thomas Groome)

Mengajar berarti belajar lagi
(Oliver Wendell Holmes)
Guru biasa memberitahukan 
Guru baik menjelaskan
Guru ulung memeragakan
Guru hebat mengilhami
(William Arthur Ward)
Aku menyentuh masa depan. Aku mengajar

(Christa McAuliffe)

Kita tidak selalu bisa membangun masa depan bagi generasi muda
Tapi kita bisa membangun generasi muda untuk masa depan.

( Franklin D Roosevelt)

Kita tidak bisa mengajari orang apapun
Kita hanya bisa membantu mereka menemukannya di dalam diri mereka

(Galileo Galilei)

Jika kau memberi tahu mereka
Mereka hanya akan melihat gerakan bibirmu
Jika kau menunjukan kepada mereka
Mereka akan tergoda untuk melakukannya sendiri 

(Maria Montessori)


Yang penting bukan bagaimana caramu hidup
Tapi hidup siapa yang kamu ubah dengan hidupmu
Seorang majikan bisa memberitahumu apa yang ia harapkan darimu
Tapi seorang Guru membangkitkan pengharapanmu sendiri

(Patricia Neal)

Seni mengajar dalah seni membantu penemuan

(Mark Van Doren)

Aku bukan seorang Guru tapi seorang pembangkit

(Robert Frost)

Tujuan mengajar adalah untuk membuat anak bisa maju tanpa Gurunya

(Elbert Hubbard)

Jangan pernah meragukan keberhasilan
Sekelompok kecil orang yang bertekad mengubah dunia
Karena hanya kelompok seperti itulah yang pernah berhasil melakukannya

(Margaret Mead)

Setiap orang berbakat di bidang tertentu
Kita hanya harus menemukan apa bakatnya

(Evelyn Blose Holman)

Aku bukan seoarang Guru hanya sesama musafir yang kau tanyai arah
Aku menujuk ke arah depan—kedepan diriku sendiri dan ke depan dirimu

(George Bernard Shaw)

Apa yang ingin dipelajari murid
Sama pentingnya dengan apa yang ingin diajarkan Guru

(Lois E.LeBar)

Bertindaklah seolah apa yang kau lakukan membuat perbedaan
Karena kenyataannya memang begitu
Ajari murid-murid menggunakan bakat apapun yang mereka miliki.
Hutan akan sunyi jika yang berkicau
Hanyalah burung-burung yang paling merdu kicaunya
Kita cemas akan jadi apa anak kita nantinya
Namun kita lupa bahwa ia sudah jadi seseorang sekarang

(Stacia Tusher)

Mengajar bukan profesi. Mengajar adalah kegemaran
Aku telah mencapai sebuah kesimpulan yang menakutkan bahwa aku
adalah unsur penentu di dalam kelas.
Pendekatan pribadikulah yang menciptakan iklimnya
Suasana hatikulah yang membuat cuacanya.
Sebagai seorang Guru, aku memiliki kekuatan yang sangat besar
untuk membuat hidup seseorang menderita atau gembira.
Aku bisa menjadi alat penyiksa atau pemberi ilham,
bisa bercanda atau mempermalukan,
melukai atau menyembuhkan.
Dalam semua situasi, reaksikulah yang menentukan
apakah sebuah krisis akan memuncak atau mereda
dan apakah seseorang akan diperlakukan sebagai manusia atau direndahkan.

( Haim Ginott)


Anak-anak di dalam kelas kita mutlak lebih penting
daripada pelajaran yang kita ajarkan kepada mereka

(Meladee McCArty)


Aku seorang Guru
Guru adalah seorang pemimpin
Tidak ada keajaiban dalam pekerjaanku
Aku tidak berjalan di atas air
Aku tidak membelah lautan
Aku hanya mencintai anak-anak

(Marva Collins)

Kau bisa membayar orang untuk mengajar
tapi kau tak bisa membayar mereka untuk peduli

(Marva Collins)

Salah satu hal yang bisa dilakukan seorang Guru



adalah mengirim pulang seorang murid di siang hari
dalam keadaan menyukai diri mereka
sedikit lebih daripada ketika ia datang di pagi hari

(Ernest Melby)

Anak-anak adalah sumber alam kita yang paling berharga

(Herbert Hoover)

Setiap murid bisa belajar,
hanya saja tidak pada hari yang sama atau dengan cara yang sama

(George Evans)

Jika kau harus berteriak, lakukanlah untuk membangkitkan semangat seseorang
Rahasia pendidikan adalah menghormati sang murid

(Ralph Waldo Emerson)

Mengajari anak-anak berhitung memang bagus, tapi yang terbaik adalah mengajari mereka apa yang perlu diperhitungkan

(Bob Talbert)

Selasa, 28 Februari 2012

MAKALAH : PENGGUNAAN METODE TANYA JAWAB DALAM PEMBELAJARAN IPS DI SEKOLAH DASAR


BAB I
PENDAHULUAN

A.      Latar Belakang
Pendidikan dasar merupakan jenjang pendidikan yang melandasi jenjang pendidikan menengah (Undang-undang Nomor 20 tahun 2003, pasal 17).Sekolah dasar merupakan salah satu bentuk pendidikan dasar yang memberikan landasan bagi pendidikan selanjutnya dengan sebaik-baiknya.Sekolah dasar merupakan salah satu lembaga pendidikan formal yang memegang peranan penting dan fundamental dalam keseluruhan sistem pendidikan nasional.Berbagai potensi yang dimiliki anak dikembangkan sebagai dasar untuk mengikuti pendidikan pada jenjang berikutnya.
Belajar merupakan suatu usaha atau kegiatan yang bersifat disengaja dan disadari dalam memperoleh suatu isu. Belajar adalah proses perubahan tingkah laku yang disebabkan individu mengadakan respons terhadap lingkungan. Orang yang sudah belajar akan nampak perubahan tingkah lakunya.
Lebih ditegaskan lagi pada pasal 3 Undang-undang RI nomor 20 tahun 2003, diungkapkan bahwa tujuan Pendidikan Nasional adalah untuk mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Tujuan dimaksud, pada intinya adalah pembentukan pribadi yang utuh (Burhanuddin; 2007:82).
Proses pembelajaran IPS berarti proses membelajarkan segala aspek fenomena, perkembangan dan permasalahan kehidupan sosial manusia di masyarakat. Dalam pelaksanaannya haruslah diciptakan kondisi pembelajaran yang aktif, kreatif, efektif dan menyenangkan bagi peserta didik sehingga dapat mengembangkan pola pikir peserta didik.
Faktor yang penting dalam pembelajaran IPS seyogianya sesuai dengan aspek minat, bakat dan latar belakang peserta didik. Seperti halnya menemukan teknik perencanaan dan pelaksanaan proses belajar mengajar.Salah satu faktor dalam pembelajaran IPS adalah menemukan konsep-konsep yang cocok untuk dilatihkan pada anak seperti termuat dalam standar kompetensi lintas kurikulum yang meliputi memilih, memadukan dan menerapkan konsep-konsep, pola struktur dan hubungan (Kurikulum; 2004:15).
Tujuan pembelajaran IPS dapat berhasil dengan optimal apabila nilai profesionalisme guru dalam mata pelajaran IPS cukup memadai. Setiap guru harus memberi fasilitas dan pengondisian peserta didik yang sesuai dengan tujuan dari pembelajaran. Setiap guru seyogianya menguasai berbagai bahan ajar dan metode pembelajaran yang dapat meningkatkan hasil belajar peserta didik. Sebab guru di sekolah dasar merupakan guru kelas, dalam arti setiap mata pelajaran yang diberikan di sekolah dasar dikuasai oleh guru.
Meningkatnya hasil belajar merupakan salah satu indikator pencapaian tujuan pendidikan yang mana hal itu tidak terlepas dari motivasi peserta didikmaupun kreativitas guru dalam menyajikan suatu  materi pelajaran melalui berbagai metode untuk dapat mencapai tujuan pengajaran secara maksimal. Dalam interaksi belajar mengajar, metode mengajar di pandang sebagai salah satu unsur penting dalam rangka  mencapai tujuan pengajaran. Metode pengajaran merupakan alat untuk mencapai tujuan pengajaran yang ingin dicapai sehingga semakin baik penggunaan metode pengajaran semakin berhasil pencapaian tujuan.Hal ini berarti bahwa guru harus memilih metode yang tepat dan yang sesuai dengan bahan pengajaran agar tujuan pengajaran dapat tercapai.
Penulis masih merasakan rendahnya tingkat pemahaman  peserta didik terhadap materi IPS . Hal ini diakibatkan oleh  peserta didik sendiri yang bermalas-malasan karena kurang  tertarik terhadap pengajaran yang disampaikan. Oleh karena itu, diperlukan upaya-upaya untuk langkah selanjutnya dalam mengoptimalkan pembelajaran yang ada.Peserta didik mempunyai motivasi dan perhatian yang rendah selama pembelajaran berlangsung. Hal ini tampak dari sedikitnya jumlah  peserta didik yang aktif bertanya mengenai materi yang relevan yang diajarkan oleh guru. Pada umumnya  peserta didik hanya memfungsikan indera penglihatan dan pendengaran saja sehingga untuk memahami konsep – konsep yang abstrak  peserta didik mengalami kesulitan. Selain itu, dalam penyampaian suatu konsep, guru belum sepenuhnya menggunakan strategi pembelajaran yang tepat. Metode yang selalu digunakan oleh guru pada proses belajar mengajar umumnya memakai metode ceramah.
Secara empiris, metode ceramah yang digunakan dalam pembelajaran ternyata tidak efektif karena membuat  peserta didik menjadi pasif, sehingga pembelajaran tampak monoton dan kurang melibatkan  peserta didik secara aktif. Dalam proses belajar mengajar  IPSpeserta didik menjadi pendengar, sementara guru hanya menerangkan materi pelajaran dengan mengandalkan satu metode tanpa variasi dengan metode lainnya. Akibat dari proses pembelajaran yang demikian, peserta didik cepat merasa jenuh, kurang menunjukkan antusias belajar, meremehkan, main- main, ngobrol sendiri, membuat corat- coret di buku yang tidak bermakna, dan sebagainya.
Menurut Hamalik (2000:1) keadaan ini mengakibatkan hasil belajar siswa belum mencapai taraf maksimal.  Adanya sikap  peserta didik yang pasif di dalam proses pembelajaran disebabkan metode yang digunakan guru adalah ceramah dan sikap guru yang masih kurang memperhatikan aktivitas  peserta didik, karena itu perlu adanya  upaya guru untuk meningkatkan hasil belajar dengan menggunakan metode tanya jawab. 

Metode tanya jawab merupakan salah satu  cara penyajian pelajaran dalam proses pembelajaran melalui interaksi dua arah dari guru ke peserta didik atau dari peserta didik kepada guru, agar diperoleh jawaban kepastian materi melalui jawaban lisan guru atau peserta didik. Berdasarkan pemikiran diatas Penulis memilih  judul “Penggunaan Metode Tanya Jawab dalam Pembelajaran IPS di Sekolah Dasar”.
B.       Rumusan Masalah
Berangkat dari uraian di atas, rumusan masalah yang diangkat dalam kajian makalah ini adalahsebagai berikut :
1.    Bagaimana rasional  metode tanya jawab ?
2.    Bagaimana langkah-langkah penggunaan metode tanya jawab?
3.    Bagaimana penerapan metode tanya jawab?
                      
C.      Prosedur Pemecahan Masalah
Masalah-masalah diatas akan dibahas secara rinci dengan mengacu kepada studi literatur buku-buku rujukan yang sesuai. Pembahasan masalah-masalah ini hanya bersifat teoritis yang berdasarkan pendapat-pendapat dari para ahli yang dirujuk dari beberapa buku sumber disertakan pula pendapat penulis yang merupakan kesimpulan dari pendapat para ahli tersebut.

D.      Sistematika Penulisan
Makalah  ini terdiri dari tiga bab, diawali dengan bab pendahuluan dan diakhiri dengan bab kesimpulan. Dengan rincian sebagai berikut:
Bab I merupakan bab pendahuluan meliputi : a) latar belakang masalah, b) rumusan masalah, c) prosedur pemecahan masalah, d) sistematika uraian.
Bab II berisikan tentang tinjauan teoritis yang berisi tentang : a) rasional metode tanya jawab b) langkah-langkah penggunaan metode tanya jawab, c) penerapan metode tanya jawab.
Bab III berisikan kesimpulan.








BAB II
PENGGUNAAN METODE TANYA JAWAB DALAM PEMBELAJARAN IPS DI SEKOLAH DASAR

A.    Rasional Metode Tanya Jawab
1.      Pengertian Metode Tanya Jawab
Metode adalah cara yang dalam fungsinya merupakan alat untuk mencapai tujuan (Suryosubroto; 1995:149). Menurut Rusyan (1996:3), metode merupakan suatu tata cara untuk melakukan kegiatan dalam rangka mencapai tujuan tertentu, maka dengan demikian metode pembelajaran adalah suatu tata cara yang berhubungan erat dengan pelaksanaan proses pembelajaran. Metode adalah cara guru menyampaikan materi pelajaran kepada siswa untuk mencapai tujuan (Suprayekti; 2003:13).
Dari beberapa pengertian tersebut, metode pembelajaran dapat diartikan sebagai suatu cara yang digunakan guru dalam interaksi dengan peserta didik pada saat proses pembelajaran untuk mencapai tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan.Metode pembelajaran yang digunakan membawa pengaruh langsung maupun tidak langsung terhadap pencapaian hasil yang diharapkan, baik berupa perubahan pengetahuan, perilaku dan keterampilan. Oleh karena itu, metode pembelajaran memegang peranan penting dan merupakan satu kunci keberhasilan proses belajar mengajar yang diselenggarakan.Kualitas belajar peserta didik dapat dicapai dengan menggunakan metode pembelajaran yang efektif, karena metode pembelajaran merupakan salah satu faktor yang mendukung terhadap keberhasilan belajar di samping faktor-faktor lainnya, seperti bahan pelajaran, kondisi belajar dan lain sebagainya.
Metode tanya jawab adalah suatu carapenyajian pelajaran dalam bentuk pertanyaan yang harus dijawab, terutama dari guru kepada siswa tetapi dapat pula dari siswa kepada guru (Sudirman; 1992:199).
Metode tanya jawab dapat pula diartikan sebagai suatu cara untuk menyampaikan bahan pelajaran dalam bentuk pertanyaan dari guru yang harus dijawab oleh siswa (Depdikbud; 1994/1995:5).
Menurut Rusyan (1996:7), metode tanya jawab merupakan salah satu cara panyampaian pelajaran kepada siswa dalam bentuk pertanyaan yang harus dijawab oleh siswa apabila ada pertanyaan dari guru atau sebaliknya.
Moedjiono dan Dimyati (1991/1992:41) mengungkapkan bahwa metode tanya jawab dapat pula diartikan sebagai format interaksi antara guru-siswa melalui kegiatan bertanya yang dilakukan oleh guru untuk mendapatkan respons lisan dari siswa, sehingga dapat menumbuhkan pengetahuan guru pada diri siswa.
Dari beberapa pernyataan tersebut, dapat ditarik kesimpulan bahwa metode tanya jawab adalah cara penyajian bahan pelajaran dalam proses pembelajaran yang berbentuk pertanyaan yang harus dijawab, sehingga terjadi interaksi dua arah antara guru danpeserta didikuntuk memperoleh pengalaman guru pada peserta didik.
Penggunaan metode tanya jawab dimaksudkan agar peserta didik lebih termotivasi untuk belajar selama proses pembelajaran, sehingga baik guru atau peserta didik sama-sama aktif dalam proses pembelajaran.
2.      Tujuan Penggunaan Metode Tanya Jawab
Metode Tanya jawab dalam suatu proses pembelajaran bertujuan untuk: 
a.      Membimbing usaha para siswa untuk memperoleh suatu keterampilan kognitif maupun sosial.
b.      Memberikan rasa aman pada siswa, melalui pertanyaan kepada seorang siswa yang dapat dipastikan bisa menjawab pertanyaan.
c.      Mendorong siswa untuk melakukan penemuan dalam rangka memperjelas masalah.
d.     Membimbing dan mengarahkan jalannya diskusi.
Kegunaan metode tanya jawab dalam proses pembelajaran adalah diantaranya membangkitkan atau menimbulkan keingintahuan peserta didik terhadap isi, sehingga mendorong minat  peserta didik yang berpartisipasi dalam proses pembelajaran.Membangkitkan, mendorong, menuntun dan atau membimbing pemikiran yang sistematis, kreatif dan kritis pada diri  peserta didik Meningkatkan keterlibatan mental  peserta didik dengan menjawab pertanyaan, dalam proses pembelajaran sehingga dapat terwujud cara belajar aktif  peserta didik Memberikan kesempatan kepada  peserta didik untuk mengekspresikan diri, sehingga dapat memupuk dan mengembangkan kemampuan untuk menyatukan pendapat dengan tepat. Memberikan kesempatan kepada para  peserta didik menggunakan pengetahuan sebelumnya untuk belajar sesuatu yang baru.

3.      Manfaat dari Penggunaan Metode Tanya Jawab
Banyak manfaat penggunaan metode tanya jawab dapat dilihat pada  kelebihan-kelebihan yang dimiliki oleh metode ini. Menurut Sudirman (1992:119), metode tanya jawab memiliki kelebihan yakni:
(1) Pertanyaan dapat menarik dan memusatkan perhatian siswa; (2) Merangsang siswa untuk melatih dan mengembangkan daya pikir termasuk daya ingat; (3) Mengembangkan keberanian dan keterampilan siswa dalam menjawab dan mengemukakan pendapat; (4) Dapat mengetahui kemampuan berpikir siswa dan keistimewaannya dalam mengemukakan pokok-pokok pikiran dalam jawaban; (5)  Dapat mengetahui sampai sejauh mana penguasaan siswa terhadap apa yang telah dan sedang dipelajari; (6) Metode ini dapat dijadikan sebagai pendorong dan pembuka jalan bagi siswa untuk mengadakan penelusuran lebih lanjut (dalam rangka belajar) kepada berbagai sumber belajar, seperti buku, majalah, surat kabar, dan sebagainya.
           
Pertanyaan dapat memusatkan perhatian peserta didik, hal ini merupakan yang sangat diharapkan oleh semua guru ketika pembelajaran berlangsung, perhatian akan terpusat dari peserta didik kepada guru sehingga penyampaian suatu konsep/ bahan ajar yang kita sampaikan akan ditangkap baik oleh peserta didik.Dalam menerapkan metode tanya jawab pada pembelajaran IPS harus disertai ketarampilan bertanya dasar. Tentu disesuaikan dengan pokok bahasan dan karakteristik peserta didik.
Merangsang peserta didik untuk melatih dan mengembangkan daya pikir termasuk daya ingat, ketika metode ini diterapkan maka pengaruh pada awal penerapannya mungkin peserta didik akan merasa sedikit tidak nyaman dikarenakan kemungkinan besar peserta didik terbiasa tidak berkonsentrasi dalam pembelajaran, dengan metode tanya jawab ini guru memberikan stimulus kepada peserta didik untuk melatih dan mengembangkan daya pikir serta daya ingat.Tidak hanya mengembangkan daya pikir juga dapat melatih keberanian peserta didik dalam menyampaikan jawaban, apalagi peserta didik sering mendapat pertanyaan dari guru rasa canggung akan semakin hilang sehingga peserta didik akan lebih bebas dalam mengekspresikan jawabannya. Selain itu guru dapat mendapatkan informasi mana peserta didik yang telah memahami materi yang disampaikan melalui penggunaan metode tanya jawab, dan mengetahui kemampuan berpikir peserta didik dan keistimewaannya dalam mengemukakan pokok-pokok pikiran dalam jawaban.Metode tanya jawab  dapat dijadikan sebagai pendorong dan pembuka jalan bagi peserta didik untuk mengadakan penelusuran lebih lanjut yaitu mempesiapkan dirinya untuk lebih siap menjawab suatu konsep dengan membaca berbagai sumber belajar, seperti buku, majalah, surat kabar, dan sebagainya
4.       Hakikat IPS
Pendidikan IPS bukanlah bidang studi yang berdiri sendiri, melainkan merupakan perpaduan dari berbagai bidang keilmuan serta mengkaji hal-hal yang berkaitan dengan kehidupan manusia.Berkenaan dengan hal itu, pendidikan IPS merupakan pengajaran yang mempelajari, menelaah, dan mengkaji kehidupan nyata di masyarakat.
Istilah IPS di sekolah dasar sebagai mata pelajaran, dikemas secara terpadu dari bahan kajian sejarah, geografi, ekonomi, politik, sosiologi, antropologi, psikologi, dan ekologi.Jadi, jika dilihat dari perspektif pendidikan, materi kajian IPS di sekolah merupakan pengetahuan yang berasal dari disiplin ilmu-ilmu sosial yang ditransformasikan kepada siswa di sekolah dasar dengan tujuan tertentu.
Menurut Djahiri (1994:54), pendidikan IPS adalah salah satu program pendidikan yang menyiapkan peserta didik sebagai warga negara yang baik dan masyarakat yang diharapkan mampu mengantisipasi berbagai perubahan yang terjadi di masyarakat. Sehingga siswa mempunyai bekal pengetahuan dan keterampilan dalam melakoni kehidupan di masyarakat.

a.    Konsep Dasar Ilmu Pengetahuan Sosial
Pada hakikatnya IPS merupakan mata pelajaran yang menjadi bahan dan alat untuk mempelajari, menelaah dan merefleksikan hakikat manusia sebagai makhluk sosial yang hidup di tengah-tengah kelompoknya, baik masyarakat lokal, regional maupun global dalam dimensi ruang dan waktu. Dengan demikian IPS merupakan mata pelajaran yang membekali peserta didik untuk menjalani kehidupan dengan mencermati dan memaknai fenomena-fenomena yang terjadi di sekitarnya dan mengembangkan sikap, moral dan nilai bangsa, dan proses menuju kedewasaan.
b.   Tujuan dan Fungsi Ilmu Pengetahuan Sosial di Sekolah Dasar
Seperti halnya pengertian IPS, fungsi dan tujuan IPS juga selalu berubah-ubah sejalan dengan perkembangan pengetahuan dan perubahan yang terjadi di masyarakat.Fungsi menunjukkan manfaat pengembangan substansi cakupannya, sedangkan tujuan sebagai arah yang ingin dicapai melalui pengembangannya. Depdiknas (2004:2) menyatakan:
IPS di SD dan MI berfungsi untuk mengembangkan pengetahuan, fakta, nilai, sikap dan keterampilan siswa tentang masayarakat, bangsa dan negara Indonesia.
IPS bertujuan:
1.    Mengajarkan konsep-konsep dasar sosiologi, geografi, ekonomi, sejarah, dan kewarganegaraan, melalui pendekatan pedagogis dan psikologis.
2.    Mengembangkan kemampuan berpikir kritis, kreatif, inkuiri, memecahkan masalah dan keterampilan sosial.
3.    Membangun komitmen dan kesadaran nilai-nilai sosial dan kemanusiaan.
4.    Meningkatkan kemampuan bekerjasama dan berkompetensi dalam masyarakat yang majemuk secara nasional maupun global.

Pembelajaran IPS harus mampu mengembangkan pengetahuan, fakta, nilai, sikap dan keterampilan sosial.Bahan ajar yang berupa pengetahuan, fakta dan konsep-konsep ilmu sosial ataupun bahan kajian tertentu diposisikan untuk mengembangkan kemampuan berpikir kritis, kreatif, inkuiri dan keterampilam sosial.Untuk mencapai standar akademis dan standar kompetensinya, memerlukan pembelajaran yang menerapkan ranah kognitif, afektif dan psikomotor secara utuh.Indikator standar kompetensi adalah kemampuan melakukan, mendemonstrasikan, mempraktekan pengetahuan akademik. Penerapan pendekatan keterampilan proses, dengan jenis-jenis keterampilan prosesnya secara nyata menunjukkan indikator kompetensi tersebut.
B.     Langkah-langkah Penggunaan Metode Tanya Jawab
1.    Langkah-Langkah Metode Tanya Jawab
Untuk menghindari penyimpangan dari pokok persoalan, penggunaan metode tanya jawab harus memperhatikan langkah-langkah sebagai berikut :
a.       Merumuskan tujuan tanya jawab sejelas-jelasnya dalam bentuk tujuan khusus dan berpusat pada tingkah laku peserta didik. 
b.      Mencari alasan pemilihan metode tanya jawab.
c.       Menetapkan kemungkinan pertanyaan yang akan dikemukakan.
d.      Menetapkan kemungkinan jawaban untuk menjaga agar tidak menyimpang dari pokok persoalan.
e.       Menyediakan kesempatan bertanya bagi peserta didik.
Berdasarkan langkah-langkah yang  dikemukakan di atas, maka tindakan guru dalam menggunakan metode tanya jawab harus dipersiapkan secermat mungkin dalam bentuk rencana pengajaran yang detail dengan langkah-langkah sebagai berikut :
1.      Menyebutkan alasan penggunaan metode tanya jawab.
2.      Mempersiapkan pertanyaan-pertanyaan yang sesuai dengan tujuan pembelajaran khusus.
3.      Menyimpulkan jawaban peserta didik sesuai dengan tujuan pembelajaran khusus.
4.      Memberi kesempatan kepada peserta didik  untuk bertanya pada hal-hal yang belum dipahami.
5.      Memberi pertanyaan atau kesempatan kepada peserta didik untuk bertanya pada hal-hal yang sifatnya pengembangan atau pengayaan.
6.      Memberi kesempatan pada peserta didik  untuk menjawab pertanyaan yang relevan dan sifatnya pengembangan atau pengayaan.
7.      Menyimpulkan materi jawaban yang relevan dengan tujuan pembelajaran khusus.
8.      Memberi tugas kepada peserta didik untuk membaca materi berikutnya di rumah dan menulis pertanyaan yang akan diajukan pada pertemuan berikutnya.
Hal-hal yang Perlu Diperhatikan dalam Memberikan Tanya Jawab Menurut Usman dan Setiawati (1993 : 123 ),  seorang guru dalam memberikan tanya jawab harus memperhatikan hal-hal sebagai berikut: 
a.  Ciri pertanyaan yang baik antara lain :
1)   Merangsang siswa untuk berpikir
2)   Jelas dan tindak menimbulkan banyak penafsiran
3)   Singkat dan mudah dipahami siswa
4)   Disesuaikan dengan kemampuan siswa
b.  Teknik mengajukan pertanyaan antara lain :
1)   Pertanyaan ditujukan pada seluruh siswa
2)   Memberi waktu yang cukup kepada siswa untuk berpikir
3)   Usahakan setiap siswa diberikan giliran menjawab
4)   Dilakukan dalam suasana rileks, tidak tegang
c.  Sikap guru terhadap jawaban siswa antara lain :
1)   Tafsirkan jawaban siswa ke arah yang baik
2)   Hargai secara wajar sekalipun jawaban siswa kurang tepat
3)   Pada saat tertentu berikan kesempatan kepada siswa lain untuk menilai jawaban yang diberikan temannya.
d.  Sikap guru terhadap pertanyaan siswa antara lain :
1)   Memberikan keberanian kepada siswa untuk bertanya
2)   Pertanyaan siswa perlu disusun secara keseluruhan
3)   Pertanyaan harus sesuai dengan tata tertib
                                                              
2.      Pentingnya Ketrampilan Bertanya bagi Guru
Wiryawan dan Novahadi (1990:22) menyatakan bahwa, “mengajukan pertanyaan yang baik merupakan suatu faktor yang sangat penting dalam usaha pencapaian tujuan penggunaan pertanyaan di kelas”. Berikut ini beberapa hal yang dapat dijadikan acuan dalam mengajukan pertanyaan yang sudah tentu harus dikembangkan lebih lanjut dalam praktik di lapangan: 
a.  Pengungkapan pertanyaan secara jelas dan singkat.Pertanyaan guru harus diucapkan dengan kata- kata atau istilah yang jelas, singkat dan tidak menimbulkan banyak penafsian.
b.  Pemberian acuan (structuring). Pertanyaan pemberian acuan adalah bentuk pertanyaaan yang didahului dengan pertanyaan yang berisi dan mendekati informasi sesuai dengan jawaban yang diharapkan, agar peserta didik dapat menggunakan atau mengolah informasi ini untuk menemukan jawaban pertanyaan.
c.  Pemusatan (focusing).Berdasarkan lingkup materi yang ditanyakan, ada pertanyaan luas dan ada pertanyaan sempit.Dari pertanyaan yang luas sering kita perlu memberi tekanan pada bagian – bagian tertentu yang dalam bentuk pertanyaan.
d.  Pemindahan giliran (redirecting ). Suatu pertanyaan yang belum dapatdijawab dengan baik oleh seorang peserta didik, guru dapat menggunakan teknik pemindahan giliran, yaitu melemparkan kepada peserta didik yang lain untuk mendapatkan jawaban yang paling betul.
e.  Pemberian tuntunan (promting). Guru hendaknya memberikan tuntunan bila siswa menjawab salah atau tidak bisa menjawab, sehingga peserta didik dapat menemukan jawaban yang benar. Cara yang dapat dilakukan  guru dalam memberikan tuntunan antara lain sebagai berikut:
1)   Mengungkapkan kembali suatu pertanyaan dengan cara lain yang lebih sederhana dan susunan kalimat yang mudah dipahami  peserta didik. Sebab kemungkinan besar  peserta didik belum dapat menangkap maksud pertanyaan guru.
2)   Mengajukan pertanyaan lain yang lebih sederhana, yang jawabannya dapat dipakai untuk menuntun  peserta didik dalam menemukan jawaban pertanyaan semula.
3)   Mengulangi penjelasan- penjelasan sebelumnya yang berhubungan dengan pertanyaan itu.
 Selain itu seorang guru harus beberapa prinsip penggunaan metode tanya jawab diantaranya yaitu:
a.  Penyebaran (distribution)
Agar peserta didik banyak berpartisipasi pada suatu kegiatan belajar mengajar sebaiknya guru menyebarkan giliran menjawab pertanyaan secara acak dan kalau perlu secara merata.
b.  Pemberian waktu berfikir (pausing)
Setelah mengajukan pertanyaan kepada seluruh kelas, guru seyogyanya memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk berfikir sejenak kemudian baru menunjuk salah seorang peserta didik untuk menjawab pertanyaan tersebut
c.  Penggunaan pertanyaan pelacak (probbing)
Suatu saat guru ingin meningkatkan jawaban peserta didik nya. Untuk itu dapat digunakan teknik probbing (pelacak) agar jawaban peserta didik meningkat menjadi lebih sempurna. Adapun teknik pelacak yang dapat digunakan adalah sebagai berikut :
1)   Klasifikasi
Kalau peserta didik menjawab pertanyaan guru dengan kalimat kurang jelas atau kurang tepat kata-katanya, guru dapat memberikan pertanyaan pelacak yang meminta peserta didik tersebut menjelaskan atau mengatakan dengan kata- kata lain sehingga jawabanpeserta didik tersebut menjadi lebih baik.
2)  Meminta peserta didik memberikan alasan
Guru dapat menyuruh peserta didik mengemukakan alasan atau pendapat yang telah dikemukakan dalam menjawab pertanyaan.
3)  Meminta kesepakatan pandangan
Suatu saat guru dapat meminta kepada para peserta didik untuk memberikan pandangan atas jawaban yang dikemukakan oleh teman mereka. Peserta didik yang lain dapat menerima atau menolak pandangan tersebut atau menambahkan sehingga diperoleh kesempatan jawaban yang disetujui bersama.
4)  Meminta ketepatan jawaban
Bila jawaban peserta didik urang tepat, guru dapat meminta peserta didik untuk meninjau kembali jawaban itu, agar diperoleh jawaban yang tepat dengan mengajukan pertanyaan pelacak. Tentu saja pertanyaan tersebut tidak boleh membuat siswa malu atau rendah diri. Andaikata akan menyebabkan peserta didik malu, lebih baik guru menggunakan teknik pemindahan giliran.
5)  Meminta jawaban yang lebih relevan Jika jawaban siswa kurang relevan dengan pertanyaan guru, sebaiknya tidak secara spontan memotongnya. Melainkan guru dapat mengajukan pertanyaan yang memungkinkan peserta didik menilai kembali jawabannya, atau mengemukakannya kembali dengan kata- kata lain sehingga jawaban tersebut relevan dan benar.
6)  Meminta Contoh
Apabila seorang peserta didik memberikan jawaban samar- samar atau terlalu luas, guru dapat meminta peserta didik itu untuk memeberikan ilustrasi atau contoh konkret tentang apa yang dimaksudnya.
7)  Meminta jawaban yang lebih kompleks Kalau guru menganggap jawaban peserta didik terlalu sederhana dan ingin ditingkatkan lebih mendalam, maka guru dapat meminta peserta didik untuk memberi penjelasan lebih lanjut tentang pendapatnya tadi.
6.  Jenis- jenis pertanyaan menurut Benyamin S Bloom
Dalam memberikan pertanyaan kepada siswa hendaknya guru berpedoman pada pertanyaan menurut Benyamin S Bloom. Menurut Bloom dalam Soetomo (1993 : 91- 94) pertanyaan- pertanyaan tersebut terdiri dari :
a.  Pertanyaan Pengetahuan (Knowledge Question)
Yaitu pertanyaan yang hanya mengharapkan jawaban yang sifatnya hafalan atau ingatan siswa.
b.  Pertanyaan Pemahaman (Comprehension Question)
Yaitu pertanyaan yang menuntut siswa untuk menjawab pertanyaan dengan jalan mengorganisir informasi yang telah diterimanya dengan kata-kata sendiri atau membaca informasi yang dilukiskan melalui grafik atau tabel.
c.  Pertanyaan Penerapan (Application Question)
Yaitu pertanyaan yang menuntut siswa untuk memberi jawaban tunggal dengan cara menerapkan pengetahuan informasi yang pernah diterima.
d.  Pertanyaan Analisis (Analisis Question)
Yaitu pertanyaan yang menuntut siswa untuk menemukan jawaban dengan cara mengidentifikasi motif masalah, menarik kesimpulan berdasarkan informasi yang ada. 
e.  Pertanyaan Sintesis (Sintesis Question) Yaitu pertanyaan yang mempunyai jawaban lebih dari satu dan menghendaki siswa untuk mengembangkan potensi dan daya kreasinya.
f.  Pertanyaan Evaluasi (Evaluation Question)
Yaitu pertanyaan yang menghendaki siswa untuk menjawab dengan memberikan penilaian atau pendapatnya terhadap isu yang ditampilkan.
  
3.    Peran  Guru dalam Penggunaan Metode Tanya Jawab
Dalam proses belajar mengajar IPS dengan menggunakan metode tanya jawab, guru mempunyai peranan :
a.  Guru sebagai perencana
Dalam proses belajar mengajar dengan menggunakan metode tanya jawab, guru membuat rencana pengajaran yang meliputi : mempersiapkan pertanyaan- pertanyaan yang sesuai dengan tujuan pembelajaran khusus, menyimpulkan jawaban, memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk bertanya dan menjawab pertanyaan. 
b.  Guru sebagai pengajar
Sebagai seorang guru menyampaikan materi pelajaran,guru mengkomunikasikan pesan-pesan dan materi pelajaran.Guru tidak hanya menyampaikan materi pelajaran, tetapi juga harus menanamkan konsep berpikir melalui pelajaran yang diberikan. Pelajaran bukan hanya untuk dihafal dan dimengerti tetapi untuk dikuasai dan kemudian mampu menerapkannya.Kalau subyek didik mampu menerapkan maka guru bertugas untuk melatih kemampuan mengaplikasikan pengetahuan teoritis yang diterimanya.
c.  Guru sebagai pembimbing
Setiap  peserta didik mempunyai pribadi yang unik, banyak masalah psikologis yang dihadapi oleh peserta didik banyak pula minat, kemampuan, motivasi dan kebutuhannya. Kesemuanya memerlukan bimbingan. Guru pada saat mengajar dengan menggunakan metode tanya jawab juga membimbing  peserta didik dalam bertanya maupun menjawab pertanyaan.
d.  Guru sebagai motivator dan evaluator
Dalam proses belajar mengajar dengan menggunakan metode tanya jawab guru berperan sebagai motivator, yaitu memotivasi  peserta didik untuk berani bertanya mengenai materi yang belum dipahami. Selain itu guru juga berperan sebagai evaluator, yaitu: menilai kemampuan  peserta didik dalam bertanya dan menjawab pertanyaan.    
4.    Peran  Peserta Didik dalam Penggunaan Metode Tanya Jawab
Peserta didik merupkan subyek didik  yang mempunyai potensi untuk berkembang. Dalam proses belajar mengajar dengan menggunakan metode tanya jawab, peserta didik diberi kesempatan untuk memberanikan diri  memunculkan dan mengembangkan potensinya itu. peserta didik sebagai subyek didik yang telibat aktif diberi kebebasan menampilkan berbagai usaha dan kreativitas belajar tanpa tekanan dari guru. 



BAB III
KESIMPULAN

A.    Kesimpulan
1.      Metode tanya jawab adalah cara penyajian bahan pelajaran dalam proses pembelajaran yang berbentuk pertanyaan yang harus dijawab, sehingga terjadi interaksi dua arah antara guru danpeserta didik untuk memperoleh pengalaman guru pada  peserta didik.Penggunaan metode tanya jawab bertujuan  agar  peserta didik lebih termotivasi untuk belajar selama proses pembelajaran, sehingga baik guru atau peserta didik sama-sama aktif dalam proses pembelajaran. 
2.      Langkah-langkah penggunaan metode tanya jawab yaitu diantaranya mempersiapkan pertanyaan-pertanyaan yang sesuai dengan tujuan pembelajaran,menyimpulkan jawaban, memberi kesempatan kepada  peserta didik  untuk bertanya pada hal-hal yang belum dipahami, memberi pertanyaan atau kesempatan kepada peserta didik untuk bertanya pada hal-hal yang sifatnya pengembangan atau pengayaan,menyimpulkan materi jawaban yang relevan dengan tujuan pembelajaran,memberi tugas kepada  peserta didik untuk membaca materi berikutnya di rumah dan menulis pertanyaan yang akan diajukan pada pertemuan berikutnya.
3.      Di dalam penerapannya metode tanya jawab memiliki empat tahap, agar mencapai hasil yang lebih baik. yaitu  tahap persiapan tanya jawab, tahap awal tanya jawab, tahap pengembangan tanya jawab, tahap akhir tanya jawab, dari keempat tahap tersebut saling berkaitan sehingga menjadi satu kesatuan proses pembelajaran yang dapat mencapai hasil belajar peserta didik yang lebih baik.

DAFTAR PUSTAKA
.

Depdiknas, (2006).Kurikulum Standar Kompetensi. Jakarta: Depdiknas.
Djahiri, K. (1995). Petunjuk Guru IPS Sekolah Dasar Kelas 6. Jakarta: Departemen P dan K.
Mudjono dan Dimyati, M. (1992).Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Depdikbud.
Mulyasa, E. (2006). Implementasi Kurikulum 2006. Bandung: PT. Roda Karya
Sudjana, N. (1998). Tuntutan Penyusunan Karya Ilmiah, Makalah-Skripsi-Tesis-Disertasi. Bandung: Sinar Baru.
Toha Rahmat, B. (2006). Metode dan Teknik Pembelajaran Pendidikan(sebuah pengantar). Purwakarta: Universitas Pendidikan Indonesia.
Undang-undang Republik Indonesia.(2003). Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. Bandung: Citra Umbara.
Universitas Pendidikan Indonesia.(2006). Pedoman Penulisan Karya Ilmiah. Bandung: UPI Press.
UsmanUzer,  M. (2003). Menjadi Guru Profesional. Bandung: PT. Remaja Rosda Karya.
Usman, Uzer dan Lilis Setiawati.1993.Upaya Optimalisasi Kegiatan Belajar Mengajar. Bandung: Rosda Karya. 
Wibawa, B. dan Mukti, F. (1992-1993). Media Pengajaran Jakarta.Departemen Pendidikan dari Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi. Proyek Pembimbing Tenaga Pendidikan.
Wiriatmadja, R. (2006). Metode Penelitian Tindakan Kelas. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.
Wiryawan dan Novahadi. 1990. Strategi Belajar Mengajar.Jakarta : Karunia.
Uzer Usman. 2005. Menjadi Guru Profesional. Bandung : Remaja Rosda Karya.

 DIAN WAHYUDIN,S.Pd